Share Berbagai Informasi

Fenomena Isis


ISIS (Islamic State Iraq and Syam) alias ISIL (Islamic State Iraq and Levant) merupakan suatu  kelompok bersenjata yang mengklaim sebagai Mujahidin, pecahan al Qaeda di Irak yang tidak diakui. Sesungguhnya musuh mutlak ISIS merupakan Syiah yang dianggap bukan Islam tapi justru ribuan Muslim dibunuh mereka di Suriah serta Irak tergolong kelompok-kelompok 'Mujahidin' semacam Jabhah an Nushrah, Jabhah Islamiyah, Ahrar as Syam serta al Qaeda ceo Ayman al Zawahiri diperangi ISIS.

Latar Belakang

18 Maret 2003, AS serta Inggris dengan bantuan perusahaan militer AS di Arab Saudi menyerang Irak serta membunuh presidennya, Saddam Husain dengan tuduhan bahwa Irak punya senjata pemusnah massal. Walau tidak sempat dapat membuktikannya, AS tidak sempat memperoleh sanksi tegas dari PBB serta semua negara di dunia. Artinya, PBB berada dicengkeraman AS serta tidak peduli terhadap jutaan Muslim yang dianiaya serta dibunuh oleh AS, Myanmar, Wahabi, Israel, Boko Haram, Republik Afrika Tengah, China, serta tempat lainnya.

Sesungguhnya, AS serta Inggris tidak bakal meninggalkan Irak sebab Irak kaya minyak. Oleh sebab itu, AS menjadikan orang-orang Syiah sebagai para penguasa boneka di Irak jadi memperoleh pemberontakan oleh orang-orang 'Sunni'. Ketahuilah, Irak, Suriah, Mesir, serta Libya tidak jarang berperang melawan Israel tapi justru 4 Negara Muslim tersebut diserang kelompok-kelompok 'Mujahidin' serta Israel pun aman. Faktor ini juga dikarenakan bahwa Timur serta Afrika Utara kaya minyak jadi membikin Negara-negara Kapitalis semacam AS, Perancis, Inggris, serta sejumlah negara lainnya tergiur mengingat beberapa kendaraan berbahan bakar minyak serta juga untuk mengamankan Israel. Terbukti, pasca keruntuhan Khilafah Islamiyah, Kesultanan Turki Utsmaniyah/Ottoman Empire (1299-1923), dunia Islam rutin dilanda konflik berkepanjangan.

ISI (Islamic State Iraq) bersama al Qaeda, Jabhah an Nushra serta kelompok-kelompok 'Mujahidin' lainnya terlibat konflik melawan pemerintahan sah Suriah ceo Bashar al Asad menyebabkan ratusan ribu Muslim serta non Muslim meninggal. ISI pun berubah nama menjadi ISIS sejak 9 April 2013.

Memasuki tahun ke-3, kelompok-kelompok 'Mujahidin' yang awalnya memerangi pemerintahan sah ceo Bashar al Asad menjadi saling bermusuhan serta saling bunuh walau ditutupi oleh mereka serta Media-media Wahabi pendukung mereka semacam Arrahmah.com, Voa-Islam.com, al-Mustaqbal.net serta Shoutessalam. ISIS melawan Jabhah an Nushra, Jabhah Islamiyah, Ahrar as Syam serta lainnya yang menyebabkan ratusan orang tewas. Apabila mereka Mujahidin orisinil pastilah mereka bersatu serta melawan Israel bukan Suriah yang menjadi musuh mutlak Israel di Timur Tengah tidak hanya Hamas.

Sejak didirikan, ISIS ceo Abu Bakar al Baghdadi yang beranggotakan kurang lebih 30 ribu orang mengklaim sudah merebut wilayah seluas 400 ribu km persegi di Suriah serta Irak alias lebih luas dari beberapa Negara Arab semacam Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Yaman, serta Lebanon. Ayman al Zawahiri, pemimpin al Qaeda tidak mengakui ISIS sebab lebih brutal, kejam, serta tidak manusiawi. Begitu pun dengan kelompok-kelompok 'Mujahidin' lainnya.

Klaim sebagai Khilafah

Pada 1 Ramadhan 1435 Hijriah alias bercocokan dengan 29 Juni 2014 lalu, ISIS mengklaim sebagai Khilafah serta Abu Bakar al Baghdadi sebagai Khalifah seusai merebut Kota Mosul, Irak walau para Ulama serta Umat Islam tidak mengakuinya begitu pun Umat Islam di Indonesia kecuali para pemuda Muslim yang awam. Argumen alangkah mudahnya ISIS merebut Kota Mosul sebab para tentara Irak tidak menggubris laporan pejabat lokal jadi sedikit tentara Irak yang melawan ISIS. Sungguh sangat aneh serta nyata, ISIS pun lebih suka membunuh ribuan Muslim di Suriah serta Irak tapi tidak bakal mau melawan Israel yang tega membunuh orang-orang Palestina. Ada apa dengan ISIS ?

Bentukan 3 negara untuk mengamankan Israel

Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Nasional Amerika (NSA) yang mendapat perlindungan dari Rusia mengakui bahwa ISIS dibentuk oleh 3 negara yaitu AS, Inggris, serta Israel untuk terbuktigil semua ekstrimis di seluruh dunia dengan taktik yang disebut 'sarang lebah' jadi dapat mengacaukan Negara-negara Arab serta menjaga Israel dengan slogan 'Islam'. Serta, Abu Bakar al Baghdadi pun bernama orisinil Simon Elliot (Elliot Shimon), seorang Yahudi penyuplai Mossad Zionis bidang spionase yang dilatih serta memperoleh kursus teologi Islam di Israel. Nama palsu Simon Elliot yang populer merupakan Ibrahim bin Awad bin Ibrahim bin al Badri Arradoui al Husain.

Hal ini pula diakui oleh istri Bill Clinton (mantan presiden AS), Hillary Clinton yang juga menjadi menteri luar  AS periode I ceo presiden Obama dalam bukunya 'Hard Choice' seusai mengunjungi 112 negara.Awalnya, IS (Islamic State) bakal didirikan di Sinai, Mesir sesuai revolusi bergolak di Timur Tengah tapi kandas sebab militer Mesir ceo Abdul Fatah as Sissi atas dukungan keuangan dari Arab Saudi menggulingkan presidennya, Mohammed Mursi dari kalangan Ikhwanul Muslimin pada 3 Juli 2013 dalam  Perebutan kekuasaanMesir (30 Juni-7 Agustus 2013). ISIS mengklaim sebagai Khilafah terakhir sejak keruntuhan Kesultanan Turki Utsmaniyah pasca Perang I (1914-1918) serta Abu Bakar al Baghdadi pun timbul pertama kali ketika berkutbah dalam Shalat Jum'at pada 14 Juli lalu di Kota Mosul dengan jenggot abu-abu, bergamis hitam serta bersorban hitam. Sejumlah Media Arab menyebut ISIS sebagai jama'ah Da'isy alias Dawa'sy.

Dukungan

Awalnya, kelompok-kelompok 'Mujahidin' yang memerangi pemerintahan sah Suriah ceo presiden Bashar al Asad memperoleh dukungan dari sejumlah negara semacam Arab Saudi serta Qatar tapi sebab tidak kunjung sukses melengserkan alias bahkan membunuh Bashar al Asad, Arab Saudi menyebutkan ISIS serta kelompok-kelompok 'Mujahidin' lainnya sebagai teroris sejak Februari lalu. Al-Mustaqbal.net, Voa-Islam.com, serta Shoutessalam.com merupakan 3 website Wahabi pendukung serta penyebar propaganda ISIS di internet.

Penolakan

Sebetulnya media-media online mainstream di Indonesia semacam Liputan6.com, Kompas.com, Tempo.co, Detik.com, serta Metronews.com tidak memkabarkan Konflik Berdarah Suriah dengan cara massive kecuali sejak ISIS merebut Kota Mosul serta menghancurkan gereja serta juga mengancam kenasiban Umat Kristen di Irak. Apalagi ketika seorang anak buah ISIS asal Indonesia bernama Abu Muhammad al Indonesy (nama palsu) mengundang Umat Islam untuk bergabung dengan ISIS via Youtube.com.

Para ulama serta Umat Islam terutama di Indonesia menolak ISIS sebagai Khilafah Islamiyah begitu pun dengan kelompok-kelompok 'Mujahidin' di Suriah semacam Jabhah an Nushrah serta Jabhah Islamiyah. Aparat Negara Indonesia bakal mencabut kewarganegaraan orang yang mendukung serta tunduk pada ISIS. Para pendukung ISIS pun sedang diselidiki oleh aparat negara.

Pernyataan Imam Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu mengenai ISIS, kelompok Wahabi ini

Dalam literatur hadits Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Aswaja = Sunni), kitab Kanzul Ummal yang terhimpun oleh Ulama Besar Ahlus Sunnah wal Jama'ah bernama al Muttaqi al Hindi riwayat no. 31530, Imam Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu mengatakan, "Apabila anda menonton bendera-bendera Hitam, tetaplah anda di tempat anda berada, jangan beranjak serta jangan pula menggerakkan tangan serta kaki anda (Artinya, masih tenang, jangan menyambut seruan mereka, jangan larut dalam euforia mendukung pasukan itu), kemudian bakal timbul kaum lemah (lemah akal sehat serta imannya, tiada yang peduli pada mereka, hati mereka semacam logam (hati keras membatu jauh dari cahaya hidayah), mereka mengaku sebagai Ashabul Daulah (Pemilik Negara), mereka tidak sempat menepati janji, mereka berdakwah pada al Haq (kebenaran) tapi mereka bukan Ahlul Haq (Pemegang Kebenaran), namanya dari suatu  julukan, marganya dari nama daerah. Rambut mereka tidak sempat dicukur, panjang semacam rambut perempuan. Jangan bertindak apapun hingga kelak terjadi perselisihan di antara mereka sendiri. Kemudian Allah mendatangkan kebenaran terhadap siapa yang dikehendaki-Nya".

Apabila ISIS buatan AS, Inggris, serta Israel, lalu mengapa AS menyerang ISIS di Irak ?? Ini pertanyaan mudah. 5 Argumen yaitu

1. AS sebagai pelindung dam penjaga terkuat dunia Kristen. Faktor ini semacam Kekaisaran Romawi Barat (285-480) serta Kekaisaran RomawiKudus  (962-1806) yang melindungi Katolik Roma serta Kekaisaran Romawi Timur (330-1453) serta Kekaisaran Rusia (1721-1917) melindungi Kristen Ortodoks. AS serta sekutunya di Eropa bakal melindungi Umat Kristen. Faktor ini dapat dibuktikan ketika Sudan Selatan lepas dari Negara Sudan serta Timor Leste lepas dari Indonesia atas dukungan AS, Australia, serta Eropa. ISIS sudah menghancurkan gereja serta memaksa Umat Kristen untuk masuk Islam di Irak. Ketahuilah, Islam tidak memaksa siapapun untuk memeluk Islam [Lihat, QS. Al Baqarah (2) : 256].

2. Irak tergolong 20 negara kaya minyak di dunia serta pangkalan militer AS ada di Irak pula. Apabila AS musuh ISIS pastilah ISIS digempur pula di Suriah oleh AS padahal Umat Islam menjadi korban kebiadaban kelompok-kelompok 'Mujahidin' kalangan Wahabi. (3). Khilafah merupakan negara ceo Khalifah pelindung Umat Islam yang disegani dunia. Ketika ISIS mengklaim sebagai Khilafah serta Abu Bakar al Baghdadi sebagai Khalifah pada 1 Ramadhan 1435 Hijriah (29 Juni 2014), respon AS serta Eropa terlihat membiarkannya. Israel dengan cara brutal menyerang Palestina. Mengapa ISIS diam ? Sebab ISIS merupakan kelompok Wahabi yang lebih suka membunuh Umat Islam di Suriah serta Irak dengan segala tuduhan serta fitnah. (4). AS serta Israel merupakan 2 Negara Teroris yang sudah membunuh jutaan Muslim di Timur Tengah serta Afrika Utara melewati militer, politik, media, serta Wahabi.Poly  fakta membuktikan bahwa AS tidak jarang menciptakan kelompok-kelompok bersenjata serta melepaskannya di Negara-negara Muslim untuk berbuat onar. Ketika Negara-negara Muslim merasa kesusahan maka AS beserta Bank serta IMF memperkenalkan bantuan. (5). AS berimpian menjadi Polisi yang bakal melenyapkan teroris buatannya sendiri supaya memperoleh kedudukan lebih tinggi di dunia

Sumber : Adi
Back To Top