Share Berbagai Informasi

Sejarah Munculnya Sumur Air Zam Zam Di Mekkah


 Sejarah alias asal usul Munculnya Sumur Air Zam Zam yang airnya tidak sempat habis Di Mekkah ini terjadi pada masa Nabi Ibrahim As.

Menurut bahasa Arab, zam-zam sendiri berarti membeludak alias tidak sedikit. Sementara, menurut syariah sendiri air zam-zam adalah air berasal dari sebuah sumur yang dinamakan Zam-Zam. Adapun letak air zam-zam berada tidak jauh dari Ka’bah, yakni kira-kira hanya 38 hasta saja. Penamaan Zam-Zam sendiri dikarenakan air ini sama semacam pengertian Zam-Zam, di mana air tersebut berasal dari sebuah sumur yang tidak sedikit sekali mengeluarkan air. Sumur tersebut mempunyai air yang begitu melimpah, bahkan tidak bakal habis meskipun telah dibawa serta diambil tiap harinya oleh orang-orang Muslim hingga di seluruh dunia. (Baca : Kegunaaan Air Zam Zam, Keistimewaan serta Keutamaannya)

Selain itu, penamaan Zam Zam bisa diambil juga dari perilaku Siti Hajar. Di mana saat air Zam-Zam ini mulai terpancar, maka Siti Hajar pun segera membendung serta mengumpulkannya.  Bisajuga diambil berdasarkan galianaikat Jibril berikut perkataannya, saat ia mengatakan sesuatu terhadap Siti Hajar. Berbagai orang berpendapat, di mana nama air Zam-Zam tergolong a’lam, yakni nama asal berdiri sendiri, serta tidak diadpilihan dari kata lain alias kalimat yang lainnya. Ada juga yang berpendapat, di mana Zam-Zam diadpilihan dari zamzamatul ma’ yakni suara yang berasal dari air tersebut itu sendiri.

Ada nama lain dari Zam-Zam, yakni ‘madhmunah’ yang berarti berharga, ‘barrah’ artinya kebaikan, ‘hazmah Jibril’ artinya galian Jibril, ‘syarabul abrar’ artinya minuman untuk orang-orang yang baik, ‘tha’amu tu’im’ artinya makanan, ‘syifa suqim’ artinya obat penyakit, ‘thayyibah’ artinya yang baik, serta ‘taktumu ‘ artinya yang tersembunyi.
Sejarah Munculnya Sumur Air Zam Zam Di Mekkah Dengan cara Singkat

Berdasarkan riwayat Imam Al Bukhari dalam Hadits Shahihnya, Sejarah Air Zam Zam yang diambil dari sebuah hadits yakni Bunda ‘Abbas. Di Mekkah, sebuahketika Nabi Ibrahim AS telah menempatkan istrinya yakni Hajar beserta putranya yang bernama Ismail di dekat Ka’bah. Di sebuah pohon yang besar terletak di tahap atas sebuah sumur yang di namakan Zam-Zam tadi. Di saat tersebutlah, tidak seorang pun berada di Mekkah, yang ada hanya mereka bertiga saja. Setelah Nabi Ibrahim AS menempatkan sebuah kantong yang berisi air serta kurma, maka beliau pun akhirnya beranjak untuk pergi. Bakal namun, Hajar pun mengikutinya sembari mengatakan kemanakah Ibrahim hendak berangkat meninggalkan mereka (Hajar serta anaknya) sendirian berada di tempat yang sama sekali tidak ada seorang pun di sana.

Hajar pun terus mengulangi pertanyaannya, bakal namun suami yang tidak lain adalah Nabi Ibrahim AS tidak menengok sedikit pun pada dirinya. Hingga akhirnya, Hajar pun mengatakan pada Nabi Ibrahim di mana apakah ia meperbuatnya sebab Allah SWT menyuruhnya. Pada saat itulah, nabi Ibrahim pun mengiyakannya. Seusai itu, Nabi Ibrahim masih melanjutkan perjalanannya serta meninggalkan istri beserta anaknya.

Kemudian Hajar sekaligus ibunda Ismail pun menyusui anaknya kemudian meminum air yang berasal dari kantong yang ditinggalkan nabi Ibrahim AS untuknya. Hingga akhirnya, bekal air yang dibawa pun habis jadi Ismail merasa kehausan. Menonton Ismail yang kehausan, Hajar pun merasa cemas terlebih lagi saat itu Ismail tidak berhenti menangis. Selanjutnya, Hajar berangkat mencari sebuah sumber air, dikarenakan ia merasa tidak tega menyaksikan anaknya yang kehausan. Lalu Hajar pun berangkat menuju sebuah bukit yang paling dekat di sana, yakni bukit Shafa terletak di atasnya. Kemudian pandangan Hajar pun diarahkan menuju lembah yang ada di sekelilingnya, lalu menyaksikan apakah tersedia orang di sana. Bakal namun, tidak semacam nya di mana tidak ada seorang pun di sekelilingnya.

Hingga akhirnya Hajar turun melalui sebuah lembah serta menuju bukit Marwa. Hajar melalui lembah tersebut setidak sedikit 7 kali, hingga akhirnya ia hingga di atas bukit tersebut. Kemudian ia pun mendengar suara serta tiba-tiba saja menonton Jibril sedang mengais tanah menggunakan kakinya (atau menggunakan sayapnya), lalu Jibril pun memukulkan kakinya cocok di atasnya. Di saat tersebutlah keluar sebuah pancar air yang berasal di dalam tanah. Seusai itu, Hajar pun langsung bergegas menampung serta mengambilnya.

Hajar pun menciduk air tersebut menggunakan tangannya lalu memasukkannya pada tempat air. Bahkan setelah diciduk, justru air itu malah terus memancar serta melimpah. Hajar pun akhirnya meminumkan air yang diambilnya tersebut untuk Ismail, putranya. Di saat yang sama,aikat Jibril mengatakan pada Hajar bahwa jangan sempat takut untuk terlantar. Sebab dari situlah Baitullah dibuat oleh Ismail dengan ayahnya Ibrahim. Tidak hanya itu, Allah tidak bakal sempat menelantarkan Hamba-Nya.

Sumber : webislami
Back To Top