Share Berbagai Informasi

Tahukah Anda Inilah 2 Waktu yang Membuat Setan Merasa Terhina

Sumber: Infoyunik.com

Setan selalu berusaha menjerumuskan manusia ke lembah kesesatan. Mereka layaknya penguasa dzalim, mengendalikan pikiran manusia agar taat kepadanya. Tidak bisa dipungkiri, manusia dengan tingkat keimanan yang lemah akan mudah tergoda dengan bujuk rayu pasukan iblis tersebut.
Ironisnya, meski sudah mengetahui bahwa tindakan yang dilakukan merupakan tipu daya setan, namun manusia masih tidak tetap saja mengikutinya. Hal ini tentu membuat setan senang dan merasa menang karena banyak yang melanggar aturan Allah.

Inilah 2 Waktu yang Membuat Setan Merasa Terhina
Sumber: Infoyunik.com
Namun ada waktu dimana setan merasa tidak berdaya. Dua waktu tersebut membuat musuh Allah dan kaum mukmin ini merasa sangat hina dan lemah. Umat Islam hendaknya mendapat pengetahuan ini, agar bisa bersama-sama melemahkan setan dan menjauhkan diri darinya. Kapan saja waktu tersebut? Berikut ulasannya.

Disebutkan dalam kitab al-Muwatha’ karangan Imam Malik bin Anas, dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setan tidak pernah terlihat lebih rendah, lebih hina, lebih terusir, dan lebih marah (dari hari ini).”

Kemudian, beliau pun menyebutkan dua hari besar dalam sejarah kaum Muslimin, satu di antaranya akan terus terulang hingga Hari Kiamat. Ternyata dua hari tersebut adalah hari ‘Arafah dan saat terjadinya Perang Badar.

1. Hari ‘Arafah
Ternyata waktu pertama yang membuat setan lemah dan tidak berdaya serta merasa hina adalah hari Arafah. Hari Arafah jatuh pada hari ke-9 bulan  Dzulhijjah atau bertepatan dengan hari ke-2 dalam ritual ibadah haji.

Pada hari ini Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Padang Arafah kepada para malaikat. Pada saat ini Allah Ta’ala menurunkan rahmat dan pengampunan atas dosa-dosa besar.

Abu ‘Utsman ash-Shabuni menjelaskan tentang riwayat dari seorang Gubernur di salah satu negeri Romawi yang melarikan diri dan bersembunyi. Dalam persembunyiannya itu, ia dibuat kaget karena melihat sesosok laki-laki yang menunggang unta. Karena di negeri Romawi tersebut tidak ada unta.

Setelah melihat lelaki itu, ia pun bertanya kepada sosok aneh tersebut. Ketika itu, ia merasa sangat takut dan ketakutannya

Tag : Fiqih Islam
Back To Top