Share Berbagai Informasi

Ini Alasan Nabi Muhammad Melarang Lelaki Buang Air Kecil (Kencing) dengan Posisi Berdiri


Umumnya, pria buang air kecil dengan posisi berdiri sementara wanita dengan posisi jongkok. Serta pada umumnya tempat kencing di Mall, di Kantor, Bandara, Stasiun, serta tempat umum lainnya menyediakan tempat kencing yang didesign untuk berdiri, benarkan? Terus, tahukah kalian bahaya dari kencing berdiri ini?

Kencing alias bahasa halusnya buang air seni ini telah bukan sebuah faktor yang asing lagi bagi umat manusia. Setiap manusia meperbuat aktivitas ini untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh (mengeluarkan kotoran tubuh). Dalam meperbuat aktivitas inipun kita dituntut meperbuatnya dengan benar serta sesuai aturan.

    Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ”anha, di mana beliau mengatakan,“Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.”
    Dari Aisyah ra. mengatakan bahwa Rasulullah SAW tak pernah kencing sambil berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Quran.

Secara medis kencing berdiri adalah penyebab mutlak penyakit kencing batu pada semua penderita penyakit tersebut serta salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi sebagian pria.

Secara agama, banyak orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ alias sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, jika faktor ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tak sah sebab air kencing merupakan najis serta salah satu syarat sahnya shalat merupakan suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

Umumnya kita memandang ringan kepada tutorial serta tempat buang air, mungkin sebab pertimbangan waktu alias situasi serta kondisi yang mengwajibkan (terpaksa) untuk kencing berdiri tanpa menyangka kekurang baikannya dari segi sunnah serta kesehatan. Orang dulu memiliki adat melarang anak kencing berdiri jadi kami tak jarang mendengar pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, sebab terbukti tersedia efek negatif dari kencing berdiri.
Kebiasaan orang kencing berdiri bakal mudah lemah bathin, sebab sisa-sisa air dalam pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot serta urat halus kurang lebih zakar menjadi lembek serta kendur. Tidak sama dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri serta kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini mempermudah  air kencing mudah mengalir habis serta mempermudah  untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan tutorial ini, air kencing bakal keluar sampai habis, malahan dengan tutorial ini kekuatan kurang lebih otot zakar terpelihara.
Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, sebab tetap ada sisa air dalam kantong serta telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal alias kantong seni serta telur zakar adalah dikarenakan oleh sisa-sisa air kencing yang tidak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras semacam batu karang.

Apabila kamu biasa meneliti sisa air kencing yang tidak dibersihkan dalam kamar mandi, kamu bayangkan alangkah keras kerak-keraknya. Bagaimana apabila itu ada di kantong kemaluan Anda?? Faktor ini juga adalah salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria tidak hanya dari penyebab kencing batu.

    Sesungguhnya tidak sedikit siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan serta bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar serta Ath-Thahawi)
    Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia mengatakan: Rasulullah saw. sempat melalui dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, tetapi bukan sebab dosa besar. Yang satu disiksa sebab ia dahulu suka memperlawankan domba, sedang yang lainnya disiksa sebab tidak membersihkan dia dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma serta dipotongnya menjadi dua. Seusai itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan serta yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu bisa meringankan siksanya, selagi belum kering. (Shahih Muslim No.439)

Demikian hikmahnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Serta bagi muslim yang shalat, kadang seusai keluar dari WC serta mau shalat, ketika ruku’ dalam shalat kami merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar dampak darikencing berdiri yang tidak tuntas keluar, faktor ini menyebabkan shalat tidak sah sebab salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih serta suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, serta air kencing adalah najis.

Sehingga Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam tidak jarang mengingatkan dalam sabdanya: “Hati-hatilah dalam persoalan kencing sebab tidak sedikit siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing”.

    Buang air jongkok (tidak berdiri apabila tidak terpaksa/darurat). Supaya kotoran bisa keluar tuntas jadi tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah syahwat.
    Memakai alas kaki. Menurut penelitian di Amerika di dalam kamar mandi/WC ada sejenis virus dengan type Americanus yang masuk lewat telapak kaki orang yang ada di WC tersebut. Dengan proses waktu yang panjang virus tersebut naik ke atas tubuh serta ke kepala merusak jaringan otak yang menyebabkna otak lemah tidak sanggup lagi mengingat, blank semua memori otak jadi pikun. Sandal hendaknya diletakkan di luar WC, jangan di dalam WC, sebab terus kotor, lembab serta tidak tentang target kebesihan.
    Masuk kamar mandi/WC dengan kaki kiri serta keluar dengan kaki kanan. Inilah sunnah yang diperintahkan oleh Nabi, serta juga disunnahkan untuk membaca doa sebelum masuk kamar mandi (doa dibaca di luar kamar mandi) serta seusai keluar dari kamar mandi. Tidak sama apabila kami masuk masjid serta rumah, masuk masjid alias rumah dengan kaki kanan serta keluar dengan kaki kiri.
    Beristinja’ dengan air serta dengan tangan kiri.
    Beristinja’ (bersuci serta membersihkan kotoran) dengan air, bukan dengan tissue alias lainnya kecuali apabila tidak ditemukan air ketika dihutan, padang pasir dsb. Boleh gunakan tissue tapi wajib dibilas lagi dengan air seusainya. Syarat kebersihan serta kesucian dari najis menurut syariat adalah hilang warna, hilang bau, serta hilang rasa dari najis tersebut. Beristinja’ juga disunnahkan dengan tangan kiri, inilah pemecahan tugas dari tangan, bagaimana tangan kiri untuk urusan ‘belakang’ sedangkan untuk makan & minum disunnahkan dengan tangan kanan, jangan dicampuradukkaan, tangan yang untuk urusan belakang itu juga untuk makan. Serta Nabi melarang makan & minum dengan tangan kiri.
    Jangan mendesain/merencanakan sesuatu di WC. Nabi sangat melarang merencanakan alias membikin sebuahrencana/ide/inspirasi di dalam WC, sebab WC adalah markaznya syetan sebagaimana doa kami ketika hendak masuk WC: “Allahumma inni a’udzubika minal khubutsi wal khabaits”, Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki maupun perempuan”. Sebab dikhawatirkan rencana/ide/inspirasi yang didapat berasal dari bisikan syetan yang kelihatannya baik tapi seusai dijalankan nyatanya tidak sedikit mudharat/kekurang baikannya. Begitu juga seusai keluar WC, baca istighfar serta doa keluar WC. Dengan cara akhlak serta adat pun sangat tidak baik, masa sambil buang kotoran mencari ide/inspirasi alias merencanakan sesuatu yang baik apalagi sesuatu itu menyangkut hajat nasib orang tidak sedikit. Disunnahkan juga untuk menyegerakan keluar WC apabila hajat telah berakhir, bukan malah bernyanyi-nyanyi apalagi sambil baca buku alias Koran.
    Ketika buang air dilarang menghadap alias membelakangi qiblat, apabila celah WC menghadap qiblat hendaknnya ketika buang air badan agak diserongkan sedikit

Apabila sunnah diamalkan mesikipun dalam kamar mandi maka kami ini juga namanya ibadah. Alangkah sayangnya setiap hari kami ke kamar mandi berbagai kali tapi tidak memperoleh pahala ibadah dengan mengnasibkan sunnah. Padahal salah satu maksud serta tujuan manusia diciptakan adalah untuk ibadah.

Maka ada baiknya kami belajar adab-adab serta sunnah-sunnah di kamar mandi (WC) berikut supaya kami tidak sedikit memperoleh kegunaaan baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat (agama) yang telah diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.

Silahkan sebarkanlah ke semua kawan kalian
Back To Top